17.8.10

Al-khawarizmi Sang Bapak Al-Jabar


Alkhawarizmi memiliki nama asli Abu Ja’far ibn Musa Al-Khawarismi, Alkhawarizmi merupakan seorang matematikawan, astronom dan geografi. Dia merupakan matematikawan terbesar yang pernah hidup. Seperti pada kenyataannya dia adalah pendiri beberapa cabang dan konsep dasar matematika. Karyanya pada aljabar masih berlaku, karena ia tidak hanya dimulai subjek dalam bentuk yang sistematis tetapi ia juga mengembangkan hal itu sampai sebatas memberikan solusi analitis persamaan linier dan kuadrat, yang mengukuhkan dia sebagai pendiri Aljabar. Nama Aljabar diturunkan dari bukunya yang terkenal Al-Jabr wa-al-Muqabalah. Aritmatika-Nya disintesis Yunani dan pengetahuan Hindu dan juga berisi kontribusi sangat penting bagi matematika dan sains. Ia juga menjelaskan penggunaan nol, sebuah angka yang sangat mendasar yang dikembangkan oleh orang Arab.Demikian pula, ia mengembangkan sistem desimal sehingga keseluruhan sistem angka, 'algoritma' atau 'algorizm' dinamai menurut namanya. Di samping memperkenalkan sistem angka India (sekarang umumnya dikenal sebagai angka Arab), ia mengembangkan ilmu hitung panjang lebar dengan beberapa prosedur, termasuk operasi pada fraksi. Itu adalah melalui karyanya bahwa sistem angka pertama kali diperkenalkan ke Arab dan kemudian ke Eropa, melalui terjemahan dalam bahasa-bahasa Eropa.

Karya-karya lainnya
Karya al-Khawarizmi lainnya adalah dalam bidang astronomi. Topik utama yang disajikan dalam buku “Sindhind zij” adalah kalender; menghitung posisi matahari, bulan dan planet-planet; tabel sinus dan tangen; tabel astrologi; memprakirakan terjadinya gerhana. Karya lain adalah di bidang geologi yang memberi garis lintang dan garis bujur untuk 2402 tempat-tempat berdasarkan peta dunia. Buku ini mirip buku Ptolemy Geograpgy yang mencatat juga kota, gunung, lautan, pulau dan sungai. Manuskrip al-Khwarizmi lebih rinci untuk wilayah Islam, Afrika dan Timur Jauh. Untuk benua Eropa diambil dari data Ptolemy.

Sumbangsih
Kiprah matematikawan Arab ini sungguh luar biasa. Pencetus istilah aljabar, memberi dasar dan tonggak dalam matematika. Semua itu membuat dia layak disebut dengan “bapak aljabar”, bukan Diophantus. Aljabar diajarkannya dengan bentuk-bentuk dasar, sedang Diophantus banyak berkutat dengan teori bilangan. Aljabar kemudian dipelajari dan menjadi milik dunia sampai saat ini. Menggabungkan artimatika dan aljabar. Keduanya penting sebagai sumber utama pengetahuan matematika selama berabad-abad baik di dunia Timur maupun di Barat.
Mengenalkan bilangan-bilangan Hindu ke Eropa. Kelak beberapa abad kemudian bangsa Arab akan melahirkan putra-putra terbaiknya sebagai matematikawan yang tidak kalah bersaing dengan rekan-rekannya yang berasal dari benua Eropa.

Sumber:



Sebagian di kutip dari famousmuslims.com





Posting terkait:

Jangan Anggap "Enteng" Angka Nol

2 comments:

  1. Sayangnya orang lebih kenal phythagoras drpd beliau....

    Bonus: follow2an-nya dikabulkan :)

    ReplyDelete
  2. hmm ya sayang nya emang begitu.. bingung juga kenapa bisa gitu.. mungkin Phytagoras ngasi nama rumus pakai namanya jadi lebih terkenal, kalau aja al-khawarizmi kasi nama rumus al-jabarnya pakai namanya, mungkin bisa terkenal juga.. hehe

    ReplyDelete